Bupati: Pariwisata Pandeglang Ingin Bangkit Pasca-Tsunami Banten

Mutiara Carita Cottage jadi salah satu bangunan yang diterjang tsunami Selat Sunda. (Dok Kemenpar)

Bagikan

Bupati Pandeglang Irna Narulita ingin pariwisata di daerahnya bisa kembali bangkit setelah sejumlah titik wisatanya diterjang tsunami yang melanda pesisir Selat Sunda di Banten dan Lampung pada 22 Desember 2018 malam.

“Harus dilanjutkan ya. Bagaimana daerah ini dengan alam keindahannya juga bisa dinikmati tidak hanya oleh masyarakat Pandeglang tetapi juga masyarakat seluruh Nusantara dan wisatawan mancanegara,” kata Irna di Pandeglang, Banten, Sabtu (12/1/2019)

Di sela kunjungan kerja Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Doni Monardo di Pandeglang, Irna mengatakan daerahnya memiliki sejumlah titik wisata yang terdampak tsunami seperti Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung.

Suasana pasca-tsunami dan gempa di Banten (Istimewa)

Selain itu ada Pantai Carita, Anak Gunung Krakatau, Pulau Peucang dan lainnya.

Adapun di sejumlah kawasan itu sebelum tsunami terjadi adalah kawasan yang ramai oleh wisatawan.

Jalan raya yang berada di tepi pantai juga di akhir pekan saat itu cenderung padat.

Berdasarkan pengamatan Antara, kawasan Tanjung Lesung saat ini sangat sepi meski akhir pekan.

Penginapan-penginapan yang sudah beroperasi pascatsunami juga cenderung lengang, sangat jarang aktivitas pengunjung melainkan kegiatan dari pengelola.

Misalnya, di Tanjung Lesung Beach Hotel, cenderung tidak terpantau pengunjung yang datang di tempat band Seventeen manggung saat bencana tsunami menyapu bibir pantai dekat penginapan tersebut.

Untuk itu, Irna meminta kerja sama lintas pihak untuk memulihkan pariwisata di Pandeglang, terutama kawasan wisata air.

Berdasarkan masukan dari para ahli, dia akan berupaya agar wisata di area perairan seperti di pantai dan pulau bisa dibangun fasilitas untuk wisatawan yang berwawasan mitigasi bencana.

Kerusakan akibat tsunami Selat Sunda (Dok: Kemenpar)

“Sehingga betul-betul sejauh mana mereka terus bisa beraktivitas di zona merah yang itu tadi,” kata dia merujuk zona merah sebagai kawasan bibir pantai yang bisa terjangkau tsunami tinggi.

Tidak kalah penting, kata dia, fasilitas evakuasi juga harus dibangun dengan lebih baik lagi termasuk rambu-rambu evakuasi jika terjadi tsunami.

Dia mengatakan hotel dan fasilitas pendukung pariwisata lainnya mulai saat ini harus dibangun lebih kuat.

Contoh lain, kata dia, bangunan hotel di zona rentan tsunami agar tidak menggunakan lantai dasar sebagai tempat tidur agar tidak berisiko terhadap wisatawan jika terjadi tsunami. Tempat tidur agar di lantai dua atau tiga.

“Sambil bisa mewaspadai pantai alat-alat apa yang harus dipasang, seperi cctv. Seperti tadi Pak Kepala BNPB meminta agar ada lampu sorot, lampu tembak ke arah pantai, sehingga betul-betul bisa memantau,” kata Irna seperti dilansir dari Antara. 

Dia mengatakan perlu juga ada pohon yang ditanam untuk mengurangi dampak tsunami jika terjadi lantaran terdapat desa yang tidak rusak meski terkena tsunami di Selat Sunda karena arusnya disaring pepohonan.

“Ya pohon-pohon juga, penghijauan tadi harus kita semaikan lagi pohon ketapang yang ada di belakang kita ini, pohon waru, mangrove, yang juga kami pasang di daerah-daerah pesisir sehingga bisa mengurangi bencana yang datang,” katanya.